MENYIAPKAN MAKANA RAMADHAN YANG PENUH HIKMAH
Minggu, 22 Juli 2012
0
komentar
Menyingkap Makna
Ramadhan yang Penuh Berkah
Alhamdulillah pada hari ini
kita masih diberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih dapat merasakan
indah dan nikmatnya bulan RAMADHAN yang penuh berkah. Bulan puasa atau yang
lebih dikenal dengan RAMADHAN merupakan salah satu diantara sekian banyak bulan
menurut penanggalan hijriah dimana seluruh umat Islam diberikan “tantangan”
untuk dapat melewati masa menahan hawa nafsu sebelum bisa memperoleh sebuah
KEMENANGAN BESAR di hari yang penuh fitri. Seluruh umat muslim tentunya tahu
mengenai bulan RAMADHAN ini, namun saya yakin diantara semuanya ada sebagian
yang sampai detik ini belum mengerti mengenai makna RAMADHAN yang sesungguhnya.
ebelumnya
kita patut bangga menyaksikan semangat beribadah yang timbul saat bulan
RAMADHAN tiba, namun dalam kebanggaan tersebut kita lebih patut lagi bersedih
karena fenomena yang ada adalah seakan-akan masyarakat kita menyembah RAMADHAN
dan bukan menyembah SANG PENCIPTANYA. Kenapa dapat dikatakan demikian?? Coba
kita perhatikan situasi masjid ketika bulan RAMADHAN, luar biasa penuh sesak
oleh para jemaah yang ingin melaksanakan sholat tarawih secara berjemaah. Belum
lagi senandung-senandung ayat Al-Qur’an mengalun indah ditengah indahnya malam
RAMADHAN yang dipenuhi bintang-bintang banyak kita dengar begitu suasana
RAMADHAN menyapa. Namun, begitu RAMADHAN selesai dan hari raya nan fitri telah
dilewati, semuanya seakan berlalu begitu saja. Masjid kembali menjadi sepi
ditinggalkan oleh para jemaahnya, senandung-senandung Al-Qur’an juga mulai
hilang karena tidak ada lagi yang melantunkannya. Mungkin masih ada beberapa
orang saja yang mengerti dengan makna RAMADHAN sehingga meskipun bulan yang
penuh berkah itu telah lewat, spirit RAMADHAN nya masih terus ada.
RAMADHAN adalah sebuah kata yang terbentuk dari lima huruf,
dan setiap hurufnya memiliki makna tertentu yaitu : Ra : rahmat (rahmat Allah),
Mim : maghfirah (ampunan Allah), Dhod : Dhommanun li al jannah (jaminan untuk
menggapai surga), Alif : Amaanun min an nar (terhindar dari neraka) Nun :
Nurullahi al Azizi al Hakim al Ghofuuri ar Rahiim (cahaya dari Allah swt yang
maha kuasa dan bijaksana, maha pengampun dan pengasih). Saat kita telaah makna
yang terkandung dalam kata RAMADHAN tersebut kita akan semakin meyakini bahwa
datangnya bulan RAMADHAN adalah membawa sebuah keberkahan dari Allah SWT untuk
kita sebagai hamba-Nya. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya
yang artinya : dari Abi Hurairoh RA, bahwasanya nabi Muhammad SAW berkata saat
Ramadhan telah tiba: telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, pada
bulan tersebut engkau diwajibkan berpuasa dan dibukalah pintu-pintu surga dan
ditutuplah pintu-pintu neraka dan syaitan-syaihan di belenggu, dalam bulan
tersebut ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barang siapa
yang tidak mampu mendapatkan kebaikan bulan RAMADHAN tersebut maka haramlah
baginya surga. Riwayat Ahmad, an Nasa’i, dan Baihaqi.
Dari hadits
di atas terdapat kaitan yang sangat erat dengan bulan RAMADHAN itu sendiri,
rahmat dan magfirah adalah dua sisi yang sangat erat bagaikan dua sisi pada
uang logam yang tak terpisahkan, disaat Allah SWT menurunkan rahmat-Nya maka
maghfirah-Nyapun turun mengiringi, demikian juga sebaliknya. Ketika rahmat
Allah SWT yang diiringi oleh maghfirah-Nya ini telah mengalir maka jaminan
mendapatkan surga dan terhindar dari neraka telah menanti. Namun hal ini semua
hanya bisa didapat ketika kita bisa mendapatkan Nur Illahi yang maha Agung dan
Bijaksana, maha Pengampun dan Pengasih. Jadi rangkaian huruf dari kata Ramadhan
ini adalah sebuah pemaparan yang sangat jelas dalam proses perjalanan
mendapatkan kebahagiaan.
Seolah RAMADHAN membisikkan makna Rahmat dan Magfirah Allah SWT
yang pasti berbuah jaminan untuk masuk surga dan terhindar dari api neraka
hanya bisa diraih dengan cara mengikuti cahaya bimbingan dari Allah SWT. Allah
SWT berfirman : Barang siapa yang tidak diberi cahaya oleh Allah SWT tiadalah
dia mempunyai cahaya sedikitpun. Alquran : an Nur 40. Dan cahaya tersebut
adalah Al-Qur’an yang Cahaya (Allah SWT) turunkan kepada Cahaya (Muhammad saw)
di bulan RAMADHAN yang penuh cahaya ini.
“Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an : artinya “Wahai
orang-orang yang beriman telah datang kepada kalian petunjuk dan kami turunkan
kepada kalian cahaya (Al-Qur’an) yang memberikan penjelasan. Al-Qur’an : an
Nisa 174″
Kaitan ini sangatlah jelas di paparkan oleh Rasulullah SAW.
dalam sebuah haditsnya, Beliau bersabda : artinya Al-Qur’an dan puasa
memberikan syafaat kepada hamba yang berpuasa pada hari kiamat, puasa berkata,
wahai Tuhan, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat maka jadikanlah aku
syafaat baginya, dan Al-Qur’an berkata, wahai Tuhan aku mengakibatkanya tidak tidur
waktu malam maka jadikanlah aku syafaat baginya maka keduanya menjadi syafaat.
Riwayat Ahmad, Tibrani, Hakim berkata Shohih dalam kategori imam Muslim.
Mari
kita isi RAMADHAN ini dengan mencintai Al-Qur’an yang merupakan mukjizat
terbesar sepanjang zaman, di kagumi para ilmuwan, disambut gembira para
cendikiawan, orientalis murni tunduk penuh kekaguman, diterima setiap lapisan
dan membacanya tak akan bosan, membaca, mempelajari, menelaah, dan
mengaplikasikannya adalah sebuah amal kebajikan. Dengan kecintaan ini kita
harapkan bisa meraih nilai lebih dari bulan RAMADHAN ini yang dijanjikan oleh
Rasulullah SAW dalam haditsnya, artinya Barang siapa berpuasa RAMADHAN disertai
keimanan dan dan ihtisaban (karena Allah dan hanya mengharap pahala dari-Nya)
maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Al hadits riwayat Bukhori, Muslim,
Tirmizie dan Nasa’i.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh, Beliau
bersabda, artinya : barang siapa “qiyam” melaksanakan Ibadah, sholat dll) dalam
bulan RAMADHAN disertai keimanan dan ihtisaban (karena Allah SWT dan hanya
mengharap pahala dari-Nya maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Al Hadits
diriwayat Bukhori dan Muslim.
RAMADHAN yang penuh berkah ini bukanlah sebuah pemberian gratis
dari Allah SWT, justru sebaliknya adalah sebuah hutang yang kita pinjam dengan
jaminan yang sangat mahal, yaitu berkurangnya umur sebanyak satu tahun. Semoga
Allah SWT senantiasa menerima semua amal ibadah kita dan mudah-mudahan tulisan
ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka
peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan
lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya
adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah SWT.
Sumber : http://www.bloggerborneo.com/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MENYIAPKAN MAKANA RAMADHAN YANG PENUH HIKMAH
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://creativepio.blogspot.com/2012/07/menyingkap-makna-ramadhan-yang-penuh.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar