Teori Adolf Hitler Dan Nazi Jerman Hidup Di Bulan
Sabtu, 29 Desember 2012
0
komentar
Konspirasi Nazi Jerman terhadap Adolf Hitler, yang sampai saat ini masih diragukan keberadaannya. Beberapa teori konspirasi yang diungkapkan peneliti melalui media masa mengundang banyak kritik dan tak masuk akal. Salah satunya mengaitkan teori pesawat luar angkasa berbentuk piring terbang yang berhasil membuat stasiun luar angkasa di bulan serta perjalanan ke Mars, dikaitkan dengan pelarian tentara NAZI & Hitler yang hidup di bulan.
Berikut ini beberapa teori dan pendapat kehidupan luar angkasa yang dimuat Greyfalcon, mungkin tidak masuk akal atau malah Anda menganggapnya gila.
Salah satu teori konspirasi Renato Vesco menyebutkan bahwa tentara NAZI Jerman mendarat di Bulan tahun 1942, menggunakan piring terbang bermesin roket exoatmospheric dari jenis Miethe dan Schriever. Pesawat roket Miethe dibangun dengan diameter 15 hingga 50 meter, dan pesawat Schriever Walter bertenaga turbin dirancang sebagai kendaraan eksplorasi antar planet. Pesawat ini memiliki diameter sekitar 60 meter, sanggup membawa 10 kru dengan tinggi sekitar 45 meter.
Dalam penelitian tentang kondisi fisik di Bulan telah membuktikan tidak adanya atmosfer, air dan vegetasi di Bulan, dan manusia yang seharusnya tidak membutuhkan baju astronot untuk berjalan di Bulan. Sepasang jeans, pullover dan sepatu sudah cukup untuk hidup disana. Semua yang dikatakan NASA kepada dunia tentang Bulan adalah bohong dan itu dilakukan untuk menjaga eksklusivitas dari negara-negara di dunia.
Sejak hari pertama mereka mendarat di Bulan, orang Jerman mulai bosan dengan penelitian terowongan di bawah tanah, dan pada akhir perang terbentuk penelitian kecil milik Nazi Jerman di Bulan. Energi yang digunakan mesin Tachyon pada pesawat jenis Haunebu-1 dan Haunebu-2 setelah tahun 1944 dipakai untuk mengangkut manusia, materi dan robot pertama ke lokasi pembangunan stasiun Nazi Jerman di Bulan. Ketika Rusia dan Amerika diam-diam secara bersamaan mendarat di Bulan pada awal tahun 1950-an dengan pesawat mereka sendiri. Mereka menghabiskan malam pertama di sana sebagai tamu di stasiun bawah tanah milik Nazi Jerman. Di tahun 1960-an Rusia membesar, pangkalan Amerika telah dibangun di Bulan, dan rumor mengatakan bahwa disana berpenduduk 40.000 orang. Setelah akhir perang pada bulan Mei 1945, pihak Jerman melanjutkan upaya pembangunan stasiun mereka di kutub selatan, bagian dari Neu Schwabenland.
Kerjasama Militer Nazi Jerman Dan Jepang
Dalam teori dan penelitian Renato Vesco, Jerman berbagi kemajuan dalam persenjataan dengan sekutu mereka (Italia) selama perang dunia II. Di fasilitas eksperimen danau Garda La (fasilitas yang membawa nama Marsekal Herman Göring) orang-orang Italia bereksperimen dengan berbagai senjata canggih, roket dan pesawat terbang yang dibuat Nazi Jerman. Dengan cara yang sama, Nazi-Jerman menjalin hubungan melalui pembentukan militer dengan Jepang dan telah memasok persenjataan canggih. Misalnya tiruan versi berawak dari V-1 Reichenberg yang diproduksi di Jepang oleh Mitsubishi, pesawat tempur terbaik di dunia Push-Pull Domier-335 berbaling-baling kembar telah diperbanyak di Kawashima.
Renato Vesco memiliki seorang teman warga negara Jepang yang tinggal di Los Angeles, terkait dengan kisah ayah temannya yang bekerja sebagai teknisi di sebuah biro penelitian pesawat di Jepang selama peperangan. Pada bulan Juli 1945 (dua setengah bulan setelah perang berakhir di Jerman), sebuah kapal selam besar membawa penemuan terbaru milik Jerman ke Jepang, dua perangkat benda terbang bersayap. Tim peneliti Jepang menempatkan mesin bersama-sama mengikuti petunjuk Nazi Jerman, sesuatu yang sangat aneh dan lain terletak di depan mereka. Seperti sebuah bola berbentuk perangkat terbang tanpa sayap atau baling-baling, tak ada seorangpun yang tahu bagaimana cara menerbangkan perangkat tersebut. Bahan bakar ditambahkan, tombol start dari mesin tanpa awak ditekan dan perangkat itu menghilang dengan suara gemuruh dan api tanpa meninggalkan jejak di langit. Tim ini tidak pernah melihatnya lagi, para peneliti begitu ketakutan oleh kekuatan tak terduga dari mesin tersebut, mereka segera menghancurkan prototipe kedua dan memilih untuk melupakan seluruh kejadian yang telah dilihat.
Nazi Jerman Dan Jepang Terbang Ke Bulan Tahun 1945-1946
Menurut penulis film dokumenter bawah tanah Nazi Jerman dari masyarakat Thule, pesawat yang hanya diproduksi jenis Haunibu-3 memiliki diameter 74 meter. Angkatan laut Dreadnought dipilih untuk misi paling berani abad ini dalam perjalanan ke Mars. Pesawat berbentuk piring memiliki Andromeda Tachyon Drives yang besar, dan dipersenjatai dengan empat Triple Gun Turrets sekaliber angkatan laut besar (tiga terbalik mengarah ke bawah dan melekat pada bagian bawah pesawat, dan yang ke empat di atas kompartemen kru).
Seorang relawan (siap mati) awak Nazi Jerman dan Jepang dipilih, karena semua orang tahu bahwa perjalanan ini adalah perjalanan satu arah yang tidak bisa kembali lagi ke bumi. Mereka menggunakan intensitas besar dari Elektro-magnetogravitic dan kualitas rendah paduan logam yang digunakan untuk elemen struktur Drive (Drive bisa dikatakan sebagai mesin pendorong), akan menyebabkan logam menjadi sangat rapuh setelah beberapa bulan digunakan sebagai Drive. Penerbangan ke Mars berangkat dari Jerman sebulan sebelum perang berakhir (April 1945).
Karena struktural Drive Tachyon melemah dan tidak bekerja dengan kekuatan penuh, perjalanan ke Mars memakan waktu hampir 8 bulan. Sebuah anggapan awal menuju Mars mungkin digunakan untuk mengatasi medan gravitasi yang kuat dekat dengan Bumi, setelah itu pesawat itu meluncur selama 8 bulan ke Mars dengan Drive (pendorong) utama yang dimatikan. Kemudian perjalanan ke Mars oleh Soviet bersama pesawat Amerika pada tahun 1952, dan pesawat Vatikan proyek Marconi dari Argentina pada tahun 1956, mencapai Mars hanya dalam 2 hingga 3 hari karena Drive mereka bekerja selama penerbangan. Konverter Kohler yang lebih kecil mungkin digunakan untuk menyalakan sistem dan peralatan pendukung kehidupan didalam pesawat.
Setelah pendaratan yang berat dan hampir terhempas, piring itu berhenti dan Drive yang rusak diperbaiki lagi, hal ini menyelamatkan kru. Itu terjadi di pertengahan Januari 1946. Kecelakaan pendaratan di Mars bukan hanya karena Drive Tachyon lumpuh, itu juga karena gravitasi yang lebih kecil dari Mars menghasilkan daya yang lebih kecil pada Drive Tachyon, dan juga karena atmospher lebih tipis di Mars yang tidak bisa digunakan secara efektif untuk menggunakan udara sebagai ‘rem’ seperti di bumi. Pesawat ini berbentuk piring raksasa, bentuk yang sangat efisien bisa membantu pengurangan kecepatan (rem) di udara bila memasuki atmosfer (terbang seperti terjun payung yang menggunakan udara).
Lain lagi teori dan pengamatan Norbert-Jürgen Ratthofer, “Zeitmaschinen” yang mengatakan bahwa pendaratan pertama di bulan oleh Nazi Jerman berada di Mare Imbrium pada tanggal 23 Agustus 1942 menggunakan roket Miethe. Manusia pertama di bulan adalah Kapitänleutnant Werner Theisenberg dari Kriegsmarine. Sebenarnya, Angkatan Laut yang melakukan sebagian besar misi ke bulan, bukan Luftwaffe.
Pendaratan di bulan berlangsung tanpa kontak radio ke pusat kendali utama di Wilhelmshaven atau pusat kendali kedua yang terletak dekat Anzio, Italia. Pesan radio diterima oleh pusat ruang kontrol bawah tanah Jerman di Neu Schwabenland dan pusat penelitian mereka di Bulan.
Andromeda adalah pesawat dengan diameter 139 meter yang dimaksudkan untuk mengangkut pasukan bermuatan 5 piring disertai peralatan. Mungkin pesawat ini tidak dibangun, meskipun mereka bisa melakukannya dengan mudah. Haunebu I, Haunebu II, ruang Gyros III dan Vril I, merupakan pesawat angkasa yang terbang dan menghilang setelah Mei 1945. Setelah uji terbang ke 19-nya, Jerman Haunebu III dikatakan telah diambil pada tanggal 21 April 1945 dari Neuschwabenland, sebuah wilayah luas yang resmi milik Nazi Jerman di Antartika Timur yang digunakan untuk sebuah ekspedisi ke Mars.
Satu tahun kemudian (1946), banyak penampakan yang tiba-tiba terjadi di Skandinavia, benda bersinar yang tidak diketahui asalnya dan pastinya menyebabkan kegemparan besar di antara Sekutu di Timur dan Barat. Satu tahun kemudian (1947), jumlah benda terbang bersinar tak dikenal semakin meningkat. Sebagian pengamat meragukan bahwa benda-benda ini dikemudikan oleh makhluk cerdas. Beberapa berbentuk besar dan bulat, disk atau mirip lonceng, terkadang berbentuk cerutu. Ada yang menyebut UFO muncul di atas Amerika Utara.
Benarkah Adolf Hitler Melarikan Diri Bersama Nazi Jerman Dan Hidup Di Bulan?
Berdasarkan pengamatan mereka, beberapa orang menganggap bahwa pada tahun-tahun kekalahan Nazi Jerman, Adolf Hitler melarikan diri bersama Nazi Jerman dan hidup di bulan. Benarkah semua teori dan pengamatan mereka tentang pesawat luar angkasa? Ataukah ini hanya sebuah teori konspirasi yang menyudutkan pendaratan NASA dibulan? Hingga saat ini Adolf Hitler masih diragukan keberadaan dan kebenarannya beserta teori-teori konspirasi NAZI Jerman.
Berikut ini beberapa teori dan pendapat kehidupan luar angkasa yang dimuat Greyfalcon, mungkin tidak masuk akal atau malah Anda menganggapnya gila.
Salah satu teori konspirasi Renato Vesco menyebutkan bahwa tentara NAZI Jerman mendarat di Bulan tahun 1942, menggunakan piring terbang bermesin roket exoatmospheric dari jenis Miethe dan Schriever. Pesawat roket Miethe dibangun dengan diameter 15 hingga 50 meter, dan pesawat Schriever Walter bertenaga turbin dirancang sebagai kendaraan eksplorasi antar planet. Pesawat ini memiliki diameter sekitar 60 meter, sanggup membawa 10 kru dengan tinggi sekitar 45 meter.
Dalam penelitian tentang kondisi fisik di Bulan telah membuktikan tidak adanya atmosfer, air dan vegetasi di Bulan, dan manusia yang seharusnya tidak membutuhkan baju astronot untuk berjalan di Bulan. Sepasang jeans, pullover dan sepatu sudah cukup untuk hidup disana. Semua yang dikatakan NASA kepada dunia tentang Bulan adalah bohong dan itu dilakukan untuk menjaga eksklusivitas dari negara-negara di dunia.
Sejak hari pertama mereka mendarat di Bulan, orang Jerman mulai bosan dengan penelitian terowongan di bawah tanah, dan pada akhir perang terbentuk penelitian kecil milik Nazi Jerman di Bulan. Energi yang digunakan mesin Tachyon pada pesawat jenis Haunebu-1 dan Haunebu-2 setelah tahun 1944 dipakai untuk mengangkut manusia, materi dan robot pertama ke lokasi pembangunan stasiun Nazi Jerman di Bulan. Ketika Rusia dan Amerika diam-diam secara bersamaan mendarat di Bulan pada awal tahun 1950-an dengan pesawat mereka sendiri. Mereka menghabiskan malam pertama di sana sebagai tamu di stasiun bawah tanah milik Nazi Jerman. Di tahun 1960-an Rusia membesar, pangkalan Amerika telah dibangun di Bulan, dan rumor mengatakan bahwa disana berpenduduk 40.000 orang. Setelah akhir perang pada bulan Mei 1945, pihak Jerman melanjutkan upaya pembangunan stasiun mereka di kutub selatan, bagian dari Neu Schwabenland.
Kerjasama Militer Nazi Jerman Dan Jepang
Dalam teori dan penelitian Renato Vesco, Jerman berbagi kemajuan dalam persenjataan dengan sekutu mereka (Italia) selama perang dunia II. Di fasilitas eksperimen danau Garda La (fasilitas yang membawa nama Marsekal Herman Göring) orang-orang Italia bereksperimen dengan berbagai senjata canggih, roket dan pesawat terbang yang dibuat Nazi Jerman. Dengan cara yang sama, Nazi-Jerman menjalin hubungan melalui pembentukan militer dengan Jepang dan telah memasok persenjataan canggih. Misalnya tiruan versi berawak dari V-1 Reichenberg yang diproduksi di Jepang oleh Mitsubishi, pesawat tempur terbaik di dunia Push-Pull Domier-335 berbaling-baling kembar telah diperbanyak di Kawashima.
Renato Vesco memiliki seorang teman warga negara Jepang yang tinggal di Los Angeles, terkait dengan kisah ayah temannya yang bekerja sebagai teknisi di sebuah biro penelitian pesawat di Jepang selama peperangan. Pada bulan Juli 1945 (dua setengah bulan setelah perang berakhir di Jerman), sebuah kapal selam besar membawa penemuan terbaru milik Jerman ke Jepang, dua perangkat benda terbang bersayap. Tim peneliti Jepang menempatkan mesin bersama-sama mengikuti petunjuk Nazi Jerman, sesuatu yang sangat aneh dan lain terletak di depan mereka. Seperti sebuah bola berbentuk perangkat terbang tanpa sayap atau baling-baling, tak ada seorangpun yang tahu bagaimana cara menerbangkan perangkat tersebut. Bahan bakar ditambahkan, tombol start dari mesin tanpa awak ditekan dan perangkat itu menghilang dengan suara gemuruh dan api tanpa meninggalkan jejak di langit. Tim ini tidak pernah melihatnya lagi, para peneliti begitu ketakutan oleh kekuatan tak terduga dari mesin tersebut, mereka segera menghancurkan prototipe kedua dan memilih untuk melupakan seluruh kejadian yang telah dilihat.
Nazi Jerman Dan Jepang Terbang Ke Bulan Tahun 1945-1946
Menurut penulis film dokumenter bawah tanah Nazi Jerman dari masyarakat Thule, pesawat yang hanya diproduksi jenis Haunibu-3 memiliki diameter 74 meter. Angkatan laut Dreadnought dipilih untuk misi paling berani abad ini dalam perjalanan ke Mars. Pesawat berbentuk piring memiliki Andromeda Tachyon Drives yang besar, dan dipersenjatai dengan empat Triple Gun Turrets sekaliber angkatan laut besar (tiga terbalik mengarah ke bawah dan melekat pada bagian bawah pesawat, dan yang ke empat di atas kompartemen kru).
Seorang relawan (siap mati) awak Nazi Jerman dan Jepang dipilih, karena semua orang tahu bahwa perjalanan ini adalah perjalanan satu arah yang tidak bisa kembali lagi ke bumi. Mereka menggunakan intensitas besar dari Elektro-magnetogravitic dan kualitas rendah paduan logam yang digunakan untuk elemen struktur Drive (Drive bisa dikatakan sebagai mesin pendorong), akan menyebabkan logam menjadi sangat rapuh setelah beberapa bulan digunakan sebagai Drive. Penerbangan ke Mars berangkat dari Jerman sebulan sebelum perang berakhir (April 1945).
Gambaran pesawat NAZI / Greyfalcon
Karena struktural Drive Tachyon melemah dan tidak bekerja dengan kekuatan penuh, perjalanan ke Mars memakan waktu hampir 8 bulan. Sebuah anggapan awal menuju Mars mungkin digunakan untuk mengatasi medan gravitasi yang kuat dekat dengan Bumi, setelah itu pesawat itu meluncur selama 8 bulan ke Mars dengan Drive (pendorong) utama yang dimatikan. Kemudian perjalanan ke Mars oleh Soviet bersama pesawat Amerika pada tahun 1952, dan pesawat Vatikan proyek Marconi dari Argentina pada tahun 1956, mencapai Mars hanya dalam 2 hingga 3 hari karena Drive mereka bekerja selama penerbangan. Konverter Kohler yang lebih kecil mungkin digunakan untuk menyalakan sistem dan peralatan pendukung kehidupan didalam pesawat.
Setelah pendaratan yang berat dan hampir terhempas, piring itu berhenti dan Drive yang rusak diperbaiki lagi, hal ini menyelamatkan kru. Itu terjadi di pertengahan Januari 1946. Kecelakaan pendaratan di Mars bukan hanya karena Drive Tachyon lumpuh, itu juga karena gravitasi yang lebih kecil dari Mars menghasilkan daya yang lebih kecil pada Drive Tachyon, dan juga karena atmospher lebih tipis di Mars yang tidak bisa digunakan secara efektif untuk menggunakan udara sebagai ‘rem’ seperti di bumi. Pesawat ini berbentuk piring raksasa, bentuk yang sangat efisien bisa membantu pengurangan kecepatan (rem) di udara bila memasuki atmosfer (terbang seperti terjun payung yang menggunakan udara).
Lain lagi teori dan pengamatan Norbert-Jürgen Ratthofer, “Zeitmaschinen” yang mengatakan bahwa pendaratan pertama di bulan oleh Nazi Jerman berada di Mare Imbrium pada tanggal 23 Agustus 1942 menggunakan roket Miethe. Manusia pertama di bulan adalah Kapitänleutnant Werner Theisenberg dari Kriegsmarine. Sebenarnya, Angkatan Laut yang melakukan sebagian besar misi ke bulan, bukan Luftwaffe.
Pendaratan di bulan berlangsung tanpa kontak radio ke pusat kendali utama di Wilhelmshaven atau pusat kendali kedua yang terletak dekat Anzio, Italia. Pesan radio diterima oleh pusat ruang kontrol bawah tanah Jerman di Neu Schwabenland dan pusat penelitian mereka di Bulan.
Andromeda adalah pesawat dengan diameter 139 meter yang dimaksudkan untuk mengangkut pasukan bermuatan 5 piring disertai peralatan. Mungkin pesawat ini tidak dibangun, meskipun mereka bisa melakukannya dengan mudah. Haunebu I, Haunebu II, ruang Gyros III dan Vril I, merupakan pesawat angkasa yang terbang dan menghilang setelah Mei 1945. Setelah uji terbang ke 19-nya, Jerman Haunebu III dikatakan telah diambil pada tanggal 21 April 1945 dari Neuschwabenland, sebuah wilayah luas yang resmi milik Nazi Jerman di Antartika Timur yang digunakan untuk sebuah ekspedisi ke Mars.
Satu tahun kemudian (1946), banyak penampakan yang tiba-tiba terjadi di Skandinavia, benda bersinar yang tidak diketahui asalnya dan pastinya menyebabkan kegemparan besar di antara Sekutu di Timur dan Barat. Satu tahun kemudian (1947), jumlah benda terbang bersinar tak dikenal semakin meningkat. Sebagian pengamat meragukan bahwa benda-benda ini dikemudikan oleh makhluk cerdas. Beberapa berbentuk besar dan bulat, disk atau mirip lonceng, terkadang berbentuk cerutu. Ada yang menyebut UFO muncul di atas Amerika Utara.
Benarkah Adolf Hitler Melarikan Diri Bersama Nazi Jerman Dan Hidup Di Bulan?
Berdasarkan pengamatan mereka, beberapa orang menganggap bahwa pada tahun-tahun kekalahan Nazi Jerman, Adolf Hitler melarikan diri bersama Nazi Jerman dan hidup di bulan. Benarkah semua teori dan pengamatan mereka tentang pesawat luar angkasa? Ataukah ini hanya sebuah teori konspirasi yang menyudutkan pendaratan NASA dibulan? Hingga saat ini Adolf Hitler masih diragukan keberadaan dan kebenarannya beserta teori-teori konspirasi NAZI Jerman.
Sumber: http://cutpen.com/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Teori Adolf Hitler Dan Nazi Jerman Hidup Di Bulan
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://creativepio.blogspot.com/2012/12/teori-adolf-hitler-dan-nazi-jerman.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar