Trik Menghadapi Tukang Cela
Senin, 08 Oktober 2012
0
komentar
Hampir di tiap lingkungan mulai dari kampus hingga dunia kerja akan terdapat jenis orang yang suka mencela. Tidak jarang keberadaan Si Pencela membuat kita merasa tidak betah berada di lingkungan tersebut.
Rekan kerja dengan tipikal suka mencela bisa diakibatkan oleh banyak faktor. Bisa saja dia merasa sering mengalami kekecewaan dalam hidup, maka dia ingin kita merasakan hal yang sama. Kemungkinan lain, celaan yang dilontarkan kepada kita atau rekan-rekan lainnya merupakan refleksi atas rasa iri terhadap keberhasilan kita. Atau mungkin saja cara tersebut digunakan untuk mendapatkan perhatian.
Meski gemar mencela, para pencela ulung tidak mau balas dikritik atau dicela. Maka, Si Pencela akan berusaha tampil sesempurna mungkin, terutama dalam urusan pekerjaan.
Untuk mengatasi Si Pencela, caranya cukup sederhana, yakni jangan pernah terpancing emosi ketika dia mencela kita. Diam sejenak. Dalam diam, kita bisa berpikir apakah celaannya harus kita tanggapi atau tidak.
Namun, ketika Si Pencela sudah keterlaluan, sah-sah saja jika kita ingin memberinya 'pelajaran'. Menurut buku Anak Bawang Cari Peluang, ada dua cara untuk memberi 'pelajaran' kepada Si Pencela.
Pertama, balikkan ucapannya. Balikkan celaannya dengan menggunakan nada biasa tanpa maksud menyudutkan. Apabila suatu waktu dia berbuat kesalahan, kita dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengkritiknya. Paling tidak, dia perlu disadarkan jika manusia pernah berbuat khilaf sehingga tidak ada manusia yang sempurna.
Kedua, berikan masukan. Untuk dapat memberikan masukan kepada Si Pencela, kita harus terlebih dahulu melakukan pendekatan intensif. Sampaikan kepadanya jika celaannya selama ini dapat menyakiti perasaan rekan kerja lain dan membuatnya tidak punya teman. Untuk menarik perhatian orang lain dapat dilakukan dengan cara positif, bukan dengan menjatuhkan orang lain. Penyampaian yang bijak tanpa maksud menyudutkan akan membuat Si Pencela menyadari kesalahannya.
Sekalipun kita merasa sangat kesal dengan rekan kerja tipe ini, jangan pernah membenci mereka. Sebab, orang-orang seperti harus mendapat simpati. Secara sadar atau tidak, mereka membutuhkan perhatian lebih dari orang-orang sekitarnya.
Rekan kerja dengan tipikal suka mencela bisa diakibatkan oleh banyak faktor. Bisa saja dia merasa sering mengalami kekecewaan dalam hidup, maka dia ingin kita merasakan hal yang sama. Kemungkinan lain, celaan yang dilontarkan kepada kita atau rekan-rekan lainnya merupakan refleksi atas rasa iri terhadap keberhasilan kita. Atau mungkin saja cara tersebut digunakan untuk mendapatkan perhatian.
Meski gemar mencela, para pencela ulung tidak mau balas dikritik atau dicela. Maka, Si Pencela akan berusaha tampil sesempurna mungkin, terutama dalam urusan pekerjaan.
Untuk mengatasi Si Pencela, caranya cukup sederhana, yakni jangan pernah terpancing emosi ketika dia mencela kita. Diam sejenak. Dalam diam, kita bisa berpikir apakah celaannya harus kita tanggapi atau tidak.
Namun, ketika Si Pencela sudah keterlaluan, sah-sah saja jika kita ingin memberinya 'pelajaran'. Menurut buku Anak Bawang Cari Peluang, ada dua cara untuk memberi 'pelajaran' kepada Si Pencela.
Pertama, balikkan ucapannya. Balikkan celaannya dengan menggunakan nada biasa tanpa maksud menyudutkan. Apabila suatu waktu dia berbuat kesalahan, kita dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengkritiknya. Paling tidak, dia perlu disadarkan jika manusia pernah berbuat khilaf sehingga tidak ada manusia yang sempurna.
Kedua, berikan masukan. Untuk dapat memberikan masukan kepada Si Pencela, kita harus terlebih dahulu melakukan pendekatan intensif. Sampaikan kepadanya jika celaannya selama ini dapat menyakiti perasaan rekan kerja lain dan membuatnya tidak punya teman. Untuk menarik perhatian orang lain dapat dilakukan dengan cara positif, bukan dengan menjatuhkan orang lain. Penyampaian yang bijak tanpa maksud menyudutkan akan membuat Si Pencela menyadari kesalahannya.
Sekalipun kita merasa sangat kesal dengan rekan kerja tipe ini, jangan pernah membenci mereka. Sebab, orang-orang seperti harus mendapat simpati. Secara sadar atau tidak, mereka membutuhkan perhatian lebih dari orang-orang sekitarnya.
Sumber : http://kampus.okezone.com/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Trik Menghadapi Tukang Cela
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://creativepio.blogspot.com/2012/10/trik-menghadapi-tukang-cela.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar